Sabtu, 17 Maret 2012

Wisata Alam Pantai Watu Dodol

Wisata alam pantai Watu Dodol berada di perbatasan Banyuwangi - Situbondo - Jawa Timur - Indonesia, tepatnya di wilayah administrasi Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi, letaknya yang berada di perlintasan jalur yang menghubungkan Banyuwangi dan Situbondo membuat obyek wisata ini sangat mudah diakses baik dari arah Situbondo maupun dari arah Banyuwangi kota. Dari arah Banyuwangi kota ke obyek wisata ini dapat ditempuh dengan jarak 14 kilometer ke arah utara. Atau sekitar kurang lebih 5 kilometer dari pelabuhan ketapang. Dengan batu besar ditengah jalan yang menjadi tanda atau simbol dari pantai ini, di samping itu akan ditemukan pula patung gandrung bertuliskan "Selamat Datang di Kabupaten Banyuwangi". 

Pada hari hari libur watu dodol selalu dipadati pengunjung. Karena letaknya berada di tepi jalan poros Banyuwangi – Situbondo, Pantai Watu Dodol biasa dijadikan tempat peristirahatan sejenak setelah menempuh perjalanan jauh.

Jika kita turun ke area pantai, disitu akan ditemukan sumur air tawar yang keluar dari bebatuan yang konon diyakini khasiatnya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit sehingga oleh penduduk sekitar dibuatkan pembatas dari batu dan dibangun seperti sumur.
Keunikan lain yang dapat ditemukan di pantai Watu Dodol ini adalah batu karang yang bentuknya berbeda dengan batu karang kebanyakan. Batu karang di pantai Watu Dodol berwarna hitam mengkilap dan sangat keras. Tumbuhan kaktus juga banyak ditemukan tumbuh di sekitar bebatuan.

Selain menikmati indahnya panorama laut, pengunjung dapat pula mendaki bukit yang letaknya hanya bersebrangan jalan, di bukit ini telah disediakan track untuk dilewati oleh pengunjung. Sesampai di atas bukit, pengunjung dapat melihat panorama selat Bali yang lebih luas dan indah.

Pantai Watu Dodol juga banyak menyimpan cerita sejarah, hal itu terlihat dari adanya Goa Jepang yang konon digunakan sebagai pertahanan pada perang dunia II. Cerita mistis juga ikut melengkapi keunikan pantai Watu Dodol dimana hal tersebut  pernah ditulis pada harian Suara Merdeka yang menjelaskan bahwa "Batu Besar" yang ada di tengah jalan itu pernah dianggap mengganggu sehingga oleh tentara Jepang hendak dipindahkan. Namun, walau sudah puluhan orang dikerahkan untuk memotong batu tersebut agar bisa digulingkan, tidak membawa hasil. Lalu Jepang memutuskan memindakan batu itu dengan ditarik kapal. Ternyata Batu tersebut tetap saja tak bergeming dan kabarnya malah kapal yang menarik itu tenggelam.

Untuk masalah makanan dan minuman, di pantai wisata ini telah tersedia warung-warung yang menyediakan berbagai makanan dan minuman. Selain itu juga terdapat kios-kios souvenir yang menyediakan barang-barang kerajinan berbahan baku dari kerang kerangan dan batu batuan laut. Selamat Menikmati.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar