Wisata alam pantai Watu Dodol
berada di perbatasan Banyuwangi - Situbondo - Jawa Timur - Indonesia, tepatnya di wilayah administrasi Kecamatan Kalipuro Kabupaten Banyuwangi, letaknya
yang berada di perlintasan jalur yang menghubungkan Banyuwangi dan
Situbondo membuat obyek wisata ini sangat mudah diakses baik dari arah
Situbondo maupun dari arah Banyuwangi kota. Dari arah Banyuwangi kota
ke obyek wisata ini dapat ditempuh dengan jarak 14 kilometer ke arah
utara. Atau sekitar kurang lebih 5 kilometer dari pelabuhan ketapang. Dengan batu besar ditengah
jalan yang menjadi tanda atau simbol dari pantai ini, di samping itu
akan ditemukan pula patung gandrung bertuliskan "Selamat Datang di Kabupaten Banyuwangi".
Pada hari hari libur watu dodol selalu dipadati pengunjung. Karena
letaknya berada di tepi jalan poros Banyuwangi – Situbondo, Pantai Watu Dodol
biasa dijadikan tempat peristirahatan sejenak setelah menempuh
perjalanan jauh.
Jika kita turun ke area pantai, disitu akan ditemukan sumur air tawar
yang keluar dari bebatuan yang konon diyakini khasiatnya dapat
menyembuhkan berbagai macam penyakit sehingga oleh penduduk sekitar
dibuatkan pembatas dari batu dan dibangun seperti sumur.
Keunikan lain
yang dapat ditemukan di pantai Watu Dodol ini adalah batu karang yang bentuknya berbeda dengan batu karang kebanyakan. Batu karang di pantai Watu Dodol berwarna hitam mengkilap dan sangat keras. Tumbuhan kaktus juga banyak ditemukan tumbuh di sekitar bebatuan.
Selain menikmati indahnya panorama laut, pengunjung dapat pula mendaki
bukit yang letaknya hanya bersebrangan jalan, di bukit ini telah
disediakan track untuk dilewati oleh pengunjung. Sesampai di atas bukit,
pengunjung dapat melihat panorama selat Bali yang lebih luas dan indah.
Pantai Watu Dodol juga banyak menyimpan cerita sejarah, hal itu terlihat dari adanya Goa Jepang yang konon digunakan sebagai pertahanan pada perang dunia II. Cerita mistis juga ikut melengkapi keunikan pantai Watu Dodol dimana hal tersebut pernah ditulis pada harian Suara Merdeka yang menjelaskan bahwa "Batu Besar"
yang ada di tengah jalan itu pernah dianggap mengganggu sehingga oleh
tentara Jepang hendak dipindahkan. Namun, walau sudah puluhan orang
dikerahkan untuk memotong batu tersebut agar bisa digulingkan, tidak
membawa hasil. Lalu Jepang memutuskan memindakan batu itu dengan ditarik
kapal. Ternyata Batu tersebut tetap saja tak bergeming dan kabarnya
malah kapal yang menarik itu tenggelam.
Untuk masalah makanan dan minuman, di pantai wisata ini telah tersedia
warung-warung yang menyediakan berbagai makanan dan minuman. Selain itu
juga terdapat kios-kios souvenir yang menyediakan barang-barang
kerajinan berbahan baku dari kerang kerangan dan batu batuan laut. Selamat Menikmati.